SEJARAH 

Cranberry berasal dari Amerika Utara dan telah lama digunakan oleh penduduk asli seperti suku Wampanoag dan Algonquin. Mereka menyebutnya "sassamanash" dan memanfaatkannya sebagai makanan, pewarna kain, serta obat tradisional. Cranberry juga dicampur dengan daging dan lemak untuk membuat pemmican, makanan tahan lama yang kaya gizi. Buah ini menjadi bagian penting dalam kehidupan mereka jauh sebelum kedatangan bangsa Eropa.

Bangsa Eropa pertama kali mencatat keberadaan cranberry pada awal abad ke-17, setelah menjumpainya di rawa-rawa Massachusetts. Mereka kemudian mulai membudidayakannya, terutama karena daya simpan dan manfaat kesehatannya. Pada tahun 1816, budidaya cranberry secara komersial dimulai oleh Henry Hall, seorang petani di Massachusetts. Ia menemukan bahwa menaburkan pasir pada tanaman meningkatkan hasil panen.

Sejak itu, cranberry berkembang menjadi komoditas penting, terutama di Amerika Serikat dan Kanada. Buah ini identik dengan perayaan Thanksgiving dan Natal, biasanya disajikan sebagai saus pendamping daging. Kandungan antioksidan dan vitamin C yang tinggi membuatnya populer dalam produk kesehatan. Saat ini, cranberry dijual dalam bentuk segar, jus, kering, dan suplemen herbal di seluruh dunia.